Tradisi Unik : Bersyukur Dengan Cara Adu Betis di Sulawesi Selatan

 


Hey hey balik lagi sama gua, admin termager di dunia, jadi pada tulisan kali ini seperti biasanya saya akan membahas tentang tradisi unik dari indonesia lagi, kalau kalian ada masukan atau ada tradisi di daerah kalian yang unik unik, bisa hubungi saya kalau kalian ingin tradisi tersebut dibahas di blog atau video saya, oh ya rencananya saya juga akan membuat channel youtube yang membahas tentang kebudayaan kebudayaan unik di indonesia ataupun mancanegara, karena saya tau, pasti banyak diantara kalian yang malas membaca, apalagi baca bacotan saya ini.

Makanya kedepannya saya akan buat channel youtube biar kalian lebih enjoy dalam belajar budaya budaya di indonesia ataupun dunia. Oh iya kalau kalian baca artikel ini di blog maseddy news mungkin kalau kalian tertarik dengan budaya budaya unik bisa mampir ke blog sebelah (klik disini) karena blog yang itu khusus membahas budaya budaya unik yang ada di dunia.

Ok lah sesuai judul kali ini saya akan membahas tentang salah satu budaya unik dari sulawesi selatan tepatnya di kecamatan mongcongloe kabupaten maros. Di daerah ini setiap panen besar akan melakukan tradisi adu betis atau orang sekitar menyebutnya sebagai mallanca sebagai wujud bersyukur atas berkah yang diberikan Tuhan kepada mereka.

Perlu diketahui persawahan disana sangat mengandalkan air hujan, jadi panen padi disana hanya terjadi setahun sekali, traadisi ini pun juga dilakukan sekali dalam setahun biasanya di bulan agustus dan biasanya juga bertepatan dengan hari kemerdekaan indonesia yaitu 17 agustus.

Uniknya tradisi mallanca atau adu betis ini tidak ada pihak yang menang atau pihak yang kalah, jadi mereka hanya adu betis aja kayak orang gelut.

Tradisi ini dilakukan oleh para lelaki yang ada di daerah tersebut, biasanya dilakukan di tempat tertentu dengan cara membuat lingkaran dan orang yang beradu betis akan beradu di dalam lingkaran manusia yang mereka bikin, tak jarang ada yang sampai patah tulang saat melakukan tradisi ini, namun tiap tahun banyak dari warga yang menanti nanti tradisi ini.

Belum ada rujukan bagi saya apakah tradisi ini masih dilakukan sampe sekarang atau sudah mulai ditinggalkan, namun jika tradisi ini masih ada, pengen lah sekali sekali kesana lihat langsung tradisi ini, seru kali ya lihat orang tendang tendangan.

Ok mungkin sekilan dulu lah artikel kali ini, jangan menganggap kalau apa yang saya tulis ini adalah kebenaran seratus persen, mungkin ada kesalahan kesalahan dalam penulisan atau fakta fakta yang saya tuliskan, jadi kalau kalian menemukan fakta baru yang tidak sesuai dengan tulisan ini, bisa masukan kritik atau saran di kolom komen ya.

Terima kasih bagi kalian yang udah mampir sampai jumpa lagi, salam budaya.

Komentar