MOHHAMMAD NATSIR : TAHANAN DUA ORDE PEMERINTAHAN



Mohammad Natsir pernah menjabat sebagai ketua partai Masyumi (Majelis Syuro' Muslimin Indonesia) sebagai menteri penerangan dan juga pernah menjabat sebagai perdana menteri pada masa pemerintahan presiden Soekarno. Pada itu Mohammad Natsir adalah salah satu orang yang sangat berpengaruh. Beliau adalah salah satu pemikir islam yang memperjuangkan islam untuk dijadikan dasar negara. 

Sebenarnya Mohhammad Natsir dan juga presiden Soekarno selalu bersebrangan pendapat, namun Ir. Soekarno menganggap Mohhammad Natsir memiliki potensi yang luar biasa dalam keahliannya berdiplomasi. Hingga akhirnya Mohhammad Natsir diangkat menjadi Perdana Menteri oleh Ir. Soekarno pada tahun 1950 yang sebelumya juga diangkat menjadi menteri penerangan oleh Soekarno. Namun karena perbedaan pendapat yang sangat tajam dengan pak karno, Mohhammad Natsir mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri pada tahun 1951 atau hanya menjabat selama setahun saja. ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Soekarno sengaja menjatuhkan kabinet Natsir karena berbeda pendapat dengan dirinya.

Puncak dari ketidak sepahaman Moh Natsir dan Soekarno adalah Moh. Natsir meninggalkan pulau Jawa dan menuju ke Sumatera untuk bergabung dengan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) yang menuntut adanya pemberian hak otonomi kepada daerah-daerah di Indonesia, namun presiden Soekarno menganggap hal tersebut adalah sebuah pemberontakan hingga akhirnya PRRI dianggap sebagai kelompok pemberontak dan semua anggotanya menjadi buronan pemerintah.

Pengejaran kepada anggota PRRI terus dilakukan oleh ABRI/TNI untuk membasmi PRRI yang dianggap pemberontak, hingga mereka harus terdesak sampai kehutan-hutan Sumatera. dan akhirnya Moh Natsir berhasil ditangkap oleh pihak pemerintah dan kemudian di penjarakan tanpa diadili. Moh Natsir yang dulu dianggap sebagai anak emas Soekarno sekarang harus menghuni jeruji besi atas perintah Soekarno pula.

Mohammad Natsir kemudian dibebaskan oleh Soeharto setelah kepemimpinan berganti. setelah dibebaskan banyak sekali jasa pak Natsir kepada pemerintahan orde baru seperti menjembatani perundingan damai antara Malaysia dan Indonesia setelah operasi trikora pada masa pemerintahan orde lama. diplomator antara presiden Soeharto dan perdana menteri Jepang dalam proses peminjaman hutang kepada pemerintahan Jepang untuk memulihkan keadaan negara setelah krisis pada akhir masa orde lama.

Namun pada masa pemerintahan Soeharto yang mulai otoriter Mohhammad Natsir melakukan perlawanan untuk menentang kebijakan-kebijakan pak Harto yang bertentangan dengan pancasila dengan membuat mosi integral Natsir yang ditandatangani oleh beberapa orang pejabat yang mendukungnya. Presiden Soeharto menganggap hal itu sebagai bentuk perlawanan Moh. Natsir terhadap pemerintah dan akhirnya Beliau dijatuhi hukuman sebagai tahanan negara selama sisa hidupnya.

Komentar