K.H Hasyim Asyari: Setitik cahaya di tengah GELAPNYA Tebu Ireng


Biodata
 

www.muvila.com

K.H Hasyim Asyari lahir di desa gedang kecamatan Diwek, kabupaten Jombang, Jawa Timur pada 10 April 1875 atau 24 Dzulhijah 1287 H. K.H Hasyim Asyari adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara, dan putra dari pasangan kyai Asyari dan Halimah. K.H wafat pada tanggal 25 juli 1947 dan dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang.

Pendiri Pondok Pesantren Tebu Ireng

Pondok pesantren Tebu Ireng didirikan oleh K.H Hasyim Asyari pada tahun 1899 M. Pesantren ini didirikan setelah ia pulang dari pengembaraan menutut ilmu di berbagai pondok pesantren di tanah air dan di Mekkah.
Tebu Ireng dahulunya merupakan nama dari sebuah dusun kecil yang masuk wilayah Cukir, kecamatan Diwek, kabupaten Jombang, Jwa Timur.


menurut cerita masyarakat setempat nama tebu ireng berasal dari kata ''kebo ireng'' (kerbau hitam). Dususn tebu ireng sempat menjadi sarang perjudian, pelacuran, pencuriandan prilaku negatif lainnya. Namun, sejak kedatangan K.H Asyari dan santri-santrinya, secara perlahan prilaku negatif di dusun tebu ireng terkikis habis. Awalnya masyarakat tebu ireng tidak senang dengan kehadiran KH. Hasyim Asyari di tengah-tengah mereka, sehingga sering terjadi peneroran terhadap santri-santri kyiai Hasyim seperti dilempari kayu, batu atau penusukan senjata tajam ke dinding tratak (dinding yang terbuat dari anyaman bambu). Karena khawatir dengan serangkaian peneroran terhadap dirinya dan santrinya kyai Hasyim mengutus salah satu santrinya untuk pergi ke Cirebon, guna menemui kiai Abdul Jamil Buntet, kyai Shaleh Benda Kyai Abdullah Panurangan,dan Kiai Syamsuri, Wanatara, keempatnya merupakan sahabat karib kiai Hasyim, mereka sengaja didatangkan ke Tebu Ireng untuk mengajarkan santri-santri kiai Hasyim ilmu bela diri berupa pencak silat selama kurang lebih 8 bulan.
Dengan bekal ilmu beladiri ini para santritidak khawatir lagi terhadap gangguan dari luar. Sering para santri berhadapan langsung dengan penjahat,namun dengan mudah para penjahat dikalahkan. Bahkan banyak diantara penjahat atau peneror malah ingin diajari ilmu pencak silat dan bersedia menjadi pengikut kiai Hasyim. Sejak saat itu kiai Hasyim mulai diakui sebagai bapak guru sekaligus pemimpin masyarakat disana.
Selain ahli dibidang beladiri kiai Hasyim juga dikenal ahli dalam bidang pertanian, pertahanan, dan sekaligus penulis, dan banhunan yang tadinya hanya berukuran 6x8 m, telah berubah menjadi pesantren yang besar, yaitu pondok pesantren Tebu Ireng.

Berdirinya NU
 
www.nu.or.id
Nahdatul Ulama (kebangkita ulama) atau disingkat NU berdiri pada tanggal 31 januari 1926. Organisasi ini adalah organisasi islam terbesar se-Indonesia dengan jumlah anggota dan simpatisan sebesar kurang lebih 90 juta orang pada tahun 2015 (wikipedia).
NU lahir untuk memurnikan kembali ajaran islam di Indonesia dengan melepaskan diri dari mazhab-mazhab. NU memiliki paham ahlussunah-waljamaah, yang merupakan pola pikir mengambil jalan tengah antara ekstrim aqli (rasionalisme) dengan kaum ekstrim naqli (spiritualisme). Karena itu sumber hukum islam bagi NU tidak hanya alqur'an dan hadis, tetapi juga menggunakan kemampuan akal dan ditambah dengan realitas empirik. Cara pikir seperti ini dirujuk dari pemikir terdahulu, seperti Abu al Hasan al-Asyari dan Abu Mansur AL-Maturidi dalam bidang teologi.



sumber referensi:

Komentar